linimasa

DILAN (Liquid Biocompost Plant)

“Festival Internasional Inovasi Teknologi Hijau (I-FINOG) 2018” tingkat  mahasiswa semua jurusan se-Indonesia. Terkait dengan hal ini, tim  Dahlan Muda   Universitas Ahmad Dahlan mampu lolos babak penyisihan  abstrak  sampai dengan lolos  Full Paper  yang mengantarkan tim Dahlan Muda menjadi salah satu tim yang maju ke babak final. Tim mahasiswa ini merupakan tim gabungan yang berasal dari Program Studi Teknik Industri dan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI UAD), yang terdiri dari Fikram Oktafiandi, Fahri Firmansyah dari Teknik Industri, dan Amanda Dwi Oktavia dari Teknologi Pangan. Dosen pembimbing dan pendamping pada penelitian tersebut Amalia Yuli Astuti, ST, MT

Ketiga mahasiswa tersebut mencoba membuat sebuah produk yang bisa difungsikan untukmengganti pupuk cair kimia dengan pupuk oraganik untuk tanaman hidroponik, Inovasi ini merupakan salah satu inovasi dalam menanggulangi limbah buah-buahan yang menumpuk di Kota Yogyakarta. Produk  tersebut diberi nama DILAN (Liquid Biocompost Plant) Telah dilakuka uji coba terhadap tanaman hidroponik sawi-sawian dengan menggunakan pupuk cair kimia, hasilnya tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa pupuk cair organik ini mampu menggantikan pupuk cair kimia meskpun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan nutrisi yang terdapat dalam DILAN ini. Selain itu dilakukan juga uji kepekatan nutrisi tanaman pada larutan DILAN menggunakan alat TDS (Total Dissolved Solid) meter. Uji kepekatan nutrisi dilakukan dengan perbandingan volume air baku dan DILAN yang berbeda-beda mulai dari 50 mL hingga 250 mL,

Menurut ketua tim, Fiko, pertemuan untuk membuat DILAN (Liquid Biocompost Plant) dilatarbelakangi oleh banyaknya buah-buahan yang rusak selama transportasi diakibatkan oleh benturan buah dengan buah lain atau dengan media selama pengangkutan. Menurut Jayani (2004) jarak yang cukup jauh saat distribusi banyak menimbulkan kerusakan mekanis pada buah-buahan. Jumlah buah-buahan yang rusak tersebut mencapai 10% atau 4 hingga 10 Ton per bulan. Selain itu, juga dilatar belakangi oleh banyak buah-buahan yang mengandung lebih banyak. Pengganti pupuk kimia juga menjadi salah satu alasan kami dalam menggunakan bahan kimia dalam proses pemupukan.

Kontributor: Fikram Oktafiandi, Fahri Firmansyah, Amanda Dwi Oktavia Adisty

Editor: Amalia Yuli Astuti

You may also like...